Archive for Oktober 2009

Perbedaan Intel Core i7 dan Intel yang Lain


posted by afry on

1 comment


Spesifikasi dan cara kerja dari Intel Core i7


Intel telah mengeluarkan processor generasi terbaru yang bernama Intel Core i7. Processor ini merupakan generasi penerus dari processor sebelumnya dengan tetap menggunakan nama Core , walaupun secara microarsitektur sudah berbeda dengan Core 2 dan Core. Core i7 ini sangat berbeda dengan intel-intel sebelumnya, diantaranya:
•Memiliki performa lebih tinggi dan lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan dengan prosessor generasi sebelumnya.
•FSB ( Front Side Bus) digantikan dengan QuickPath Interface. Sementara ini hanya chipset yang mendukung QuickPath Interface saja yang bisa menggunakan processor ini, misal chipset Intel X58.
•Memory Controller ada dalam processor, tidak seperti yang sebelumnya terpisah dalam chip tersendiri. Dengan teknologi ini memori akan langsung terhubung dengan processor. Rupanya Intel cukup terkesan dengan pesaingnya –AMD yang sudah sejak lama menggunakan teknologi ini.
•Support Three Channel Memory , tiap – tiap kanal berisi 2 slot memori, sehingga total slot yang ada dalam mainboard yang mendukung processor ini ada 6 slot. Tentu saja kapasitas memori yang bisa disupport oleh processor ini akan semakin besar.
•Processor Core i7 sementara ini hanya mendukung memori jenis DDR 3.
•Core i7 menggunakan single-die device : core (inti processor) , memory controller (kontrol memori), dan cache berada dalam satu die.
•Menggunakan tipe socket baru yaitu Socket B ( Socket LGA 1366)
Jenis-jenis processor Core i7 yang sudah dirilis adalah jenis extreme edition dan yang biasa, diantaranya :
•Core i7 965 Extrem Edition , dengan Clock 3,2 Ghz, 8 MB L3 Cache , 45 nm, Socket LGA 1366
•Core i7 940, dengan Clock 2,93 Ghz, 8 MB L3 cache, 45 nm, Socket LGA 1366
•Core i7 920, dengan Clock 2,66 Ghz ,8 MB L3 Cache, 45 nm, Socket LGA 1366
Ada beberapa perbedaan intel core i7 dengan processor lain. Yaitu:
IMC (Integrated Memory Controller) & Triple Channel DDR3
Perbedaan mendasar antara teknologi Core i7 dengan teknologi Core 2 Duo/Core2 Quad terletak pada IMC (Integrated Memory Controller). Pada Core2 Duo/Core 2 Quad, IMC tertanam di dalam chipset (X38, X48, P45, dan sebagainya). Hal ini menyebabkan kemampuan throughput dari memory sangat tergantung dari kemampuan chipset. Sedangkan pada Core i7, IMC dipindahkan ke prosesor sehingga chipset secara teoritis dapat bekerja lebih ringan dan throughput kecepatan memory bandwidth lebih cepat karena tidak perlu lagi melewati chipset (Northbridge).

Perbedaan arsitektur Core 2 Duo/Core2 Quad dengan Core i7
Front Side Bus 1066, 1333 dan 1600 MHz yang dikenal pada prosessor Core2 Duo/Core2 Quad berganti menjadi QPI (Quick Path Interconnect) pada Core i7. Demikian juga kecepatan FSB yang dulunya maksimal 1.6 GT/s berlipat menjadi 6.4 GT/s. Hal ini dikarenakan kecepatan memory controller internal pada CPU lebih efektif dibandingkan memory controller pada Northbridge, belum lagi ditambah implementasi Triple Channel DDR3 pada platform Core i7. Walaupun, manfaat atau efek implementasi Triple Channel DDR3 ini masih belum begitu signifikan pada aplikasi nyata.
Sebagai tambahan, pada Core i7 Intel kembali mengimplementasikan teknologi Hyperthreading (HT) atau juga dikenal Simultaneous Multi Threading (SMT). Total inti prosessor pada Core i7 berjumlah 4 buah inti (core) dan masing masing inti memiliki SMT, sehingga total ada 8 thread pada sebuah prosessor Core i7.


QPI (Quick Path Interconnect)
QPI adalah kecepatan bus pengganti FSB, kalau FSB adalah jalur transmisi data antara chipset, prosessor dan memory, QPI lebih sederhana lagi. QPI adalah kecepatan transmisi data dari prosessor ke chipset. Bila sebelumnya kita mengenal Northbridge sebagai chipset yang mengatur prosessor, memory dan jalur PCI-E, maka pada Core i7, chipset dikenal dengan nama IOH (Input-Output Hub) yang bertugas sebagai jalur input dan output dari seluruh sistem.
Bclk (CPU Host Frequency) & CPU Multiplier
Total clock atau total frekuensi sebuah prosessor Core i7 adalah hasil dari perkalian CPU Host Frequency (Bclk) dengan CPU Multiplier (CPU Ratio). Sebagai contoh, sebuah prosessor Core i7-965 Extreme Edition memiliki kecepatan sebesar 3.2 GHz, kecepatan ini berasal dari hasil perkalian 24 (CPU Ratio) dengan 133 MHz (Bclk).
24 x 133 MHz = 3192 MHz (dibulatkan menjadi 3200 MHz)
Untuk mengubah settingan ini di dalam BIOS (penulis menggunakan motherboard GIGABYTE EX58-Extreme) masuk ke sub menu M.I.T. Disitu ada pilihan perubahan frekuensi Bclk dari 1 hingga 1200 dan CPU Clock Ratio dari 1x hingga 44x (tergantung dari jenis prosessor yang dipakai). Perubahan pada angka Bclk otomatis akan mengubah frekuensi total prosessor.
Contoh :
24 x 150 MHz = 3600 MHz (3.6 GHz)

Dengan mengubah Bclk (CPU Host Frequency) dari 133 menjadi 150, Anda akan mendapatkan kecepatan prosessor sebesar 3600 MHz (3.6GHz). Nilai ini 400 MHz lebih tinggi dari kecepatan standar prosessor Core i7-965 Extreme Edition.
Khusus untuk Core i7-965 Extreme, overclocking juga dapat dilakukan dengan mengubah nilai CPU Ratio atau CPU Multiplier.
Contoh :
28 x 133 MHz = 3724 MHz (3.724 GHz)

Dengan mengubah nilai CPU Clock Ratio dari 24 menjadi 28, akan didapatkan frekuensi prosessor sebesar 3724 MHz dari kecepatan standar 3200 MHz. Sekali lagi perlu diperhatikan, overclocking dengan mengubah CPU Clock Ratio hanya berlaku untuk prosessor jenis Core i7-965 Extreme. Untuk Core i7-920 dan 940 CPU Clock Ratio tidak dapat diubah ke angka yang lebih tinggi, karena secara fabrikasi Intel telah mengunci CPU Clock Ratio. Untuk Core i7-920 dan 940, overclocking hanya dapat dilakukan dengan mengubah CPU Host Frequency (Bclk).
Perlu diingat, pada kondisi ter-overclock, faktor kestabilan sistem harus diperhatikan. Ketidakstabilan dapat terjadi karena banyak hal, salah satunya diakibatkan kecepatan QPI yang ikut naik (bila Bclk yang dinaikkan), faktor lainnya adalah kecepatan DDR3 dan Uncore Frequency yang ikut naik dari standarnya.
Gambarannya dapat dilihat di bawah ini



QPI standar prosessor Intel Core i7-965 Extreme adalah 6.4 GT/s dengan Bclk sebesar 133 MHz, Uncore Frequency 2.66 GHz dan DDR3 pada kecepatan 1333 MHz. Perhatikan gambar di atas, jika Bclk dinaikkan sebesar 150 MHz akan berdampak pada naiknya frekuensi QPI, Uncore dan DDR3, ketiga komponen ini erat dan saling ketergantungan dengan Bclk. Bila salah satu dari ketiga komponen ini bekerja pada kondisi tidak normal atau pada kecepatan lebih tinggi dari standar dan toleransi telah terlewati akan menyebabkan ketidakstabilan pada system. Contoh ketidakstabilan system berupa restart tanpa sebab, tidak dapat masuk ke operating system, aplikasi sering error dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi ketidakstabilan system teroverlock, disediakan divider atau ratio pada masing masing komponen QPI, Uncore dan DDR3.

Nilai QPI Bus diperoleh dari hasil perkalian Bclk dengan QPI Multiplier (QPI Link Speed). Pada kondisi Bclk berjalan pada kecepatan lebih tinggi dari standar (overclock), QPI Bus juga akan ikut teroverclock. QPI Multiplier pada kondisi default untuk Core i7-965 XE adalah 48, dengan Bclk 133 MHz, maka 48 x 133 MHz = 6.384 GT/s (dibulatkan menjadi 6.4 GT/s). Sedangkan pada prosessor Core i7 -920 dan Core i7, QPI Bus lebih rendah, yaitu 4.8 GT/s, diperoleh dari perkalian 36 x 133 MHz, artinya Core i7-920 dan 940 memiliki QPI Multiplier standar sebesar 36.

Ketika melakukan overclock melalui Bclk, dimana kecepatan Bclk dinaikkan dari kondisi normal, misalnya 150 MHz, QPI Bus menjadi 48 x 150 MHz = 7200 (7.2 GT/s), terkadang terjadi ketidakstabilan sistem pada kondisi QPI Bus setinggi ini. Untuk mengatasi masalah tersebut serta meningkatkan kestabilan sistem, bisa Anda dapat menaikkan pasokan tegangan (voltase) pada VTT dan PLL. Ini bisa Anda lakukan dari BIOS, pada submenu MIT pilih QPI PLL Voltage atau QPI VTT.

PERHATIAN: Perubahan tegangan ini hanya dapat dilakukan bila Anda menggunakan cooling non standar Intel atau 3rd party cooling dengan performa tinggi. Naikkan tegangan sedikit demi sedikit dan selalu uji kestabilan sistem dengan benchmark.

Jika pilihan menaikkan tegangan terlalu beresiko, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah/menurunkan nilai QPI Link Speed, di BIOS disediakan beberapa multiplier mulai dari AUTO, x36, x44, x48 dan Slow Mode.



Selain itu, dengan menurunkan QPI Link Speed, perolehan Bclk serta total clock prosessor juga akan lebih tinggi karena QPI Bus masih dalam batas toleransi.
Di bawah ini dapat dilihat tabel QPI Bus dengan berbagai kemungkinan Bclk, CPU Ratio dan QPI Link Speed

Uncore Frequency
Uncore Frequency berhubungan dengan kecepatan L3 Cache sekaligus memiliki ikatan yang erat dengan QPI dan IMC. Semakin tinggi Uncore Frequency maka kinerja akan semakin tinggi, meski pada kecepatan prosessornya sama. Gambar di bawah ini akan menjelaskan posisi Uncore pada sebuah prosessor Core i7.



Uncore Frequency diperoleh dari hasil perkalian : Bclk x Uncore Multiplier. Pada kondisi standar, Bclk 133 MHz, Uncore Multiplier bernilai 12, sehingga Uncore Frequency menjadi 1600 MHz. Pilihan Uncore Multiplier disediakan di BIOS dari 12 hingga 30. Jika ingin menaikkan kecepatan Uncore, Anda tinggal ubah nilai Uncore Multiplier ke angka yang lebih besar. Limitasi Uncore untuk pendingin berbasis udara atau air (Heatsink Fan atau Watercooling) sekitar 4000 Mhz sampai 4100 MHz. Sedangkan jika menggunakan pendingin subzero (Dry Ice, Phase Change atau Liquid Nitrogen), limitasi Uncore ada pada angka 4500 MHz sampai 4600 MHz.


Multiplier Memory dapat diubah dari BIOS pada pilihan System Memory Multiplier di dalam sub menu MIT. Multiplier yang disediakan mulai dari 6.0, 8.0, 10.0, 12.0, 14.0, 16.0 dan 18.0. Misalkan Core i7-965XE dengan Bclk 133 MHz berjalan pada kondisi standar, memory berjalan pada kecepatan 1333 MHz. Hal ini berarti multiplier memory bekerja pada 10.0. Jika ingin menaikkan performa sistem tanpa menaikkan kecepatan Bclk atau CPU Ratio, naikkan saja memory multiplier ke angka multiplier yang lebih tinggi. Untuk mencapai hal ini tentu saja dibutuhkan memory DDR3 yang mampu berjalan lebih tinggi.
CONTOH: Sebuah sistem berbasis Intel Core i7 menggunakan memory DDR3 Triple Channel 1600 MHz. Ketika dipasangkan pada kondisi standar, BIOS akan tetap mengenalinya sebagai DDR3-1333, multiplier memory yang bekerja pada multi 10. Alangkah mubazirnya, kecepatan memory setinggi ini hanya berjalan pada 1333 MHz. Untuk dapat memanfaatkan kecepatan 1600 sesuai standarisasi pabrik memory, memory multiplier dapat diubah menjadi 12.00, sehingga kecepatan memory berjalan pada 1600 MHz ( 133 MHz x 12.0). Kecepatan memory juga akan ikut berubah, bila Bclk dinaikkan. Contoh Bclk pada kecepatan 150 MHz dengan memory multiplier 12, total kecepatan memory yang diperoleh akan menjadi 150 Mhz x 12.0 = 1800 MHz.

Mitos Tegangan Overclocking Intel Core i7
Tegangan atau voltase mutlak diperlukan untuk overclocking. Tegangan tidak hanya berperan dalam pencapaian overclocking, namun juga berpengaruh besar pada kestabilan overclocking itu sendiri. Mitos-mitos menyangkut tegangan seperti tegangan memory jangan lebih dari 1.65 volt, karena dapat merusak prosesor memang ada benarnya. Bila dilihat dari arsitektur Core i7 sendiri, IMC sudah terintegrasi pada prosesor, dampak dari pemberian tegangan memory yang berlebihan akan dapat merusak IMC sekaligus prosessor itu sendiri. Hal ini sebelumnya sudah terjadi pada AMD. Untuk menghindari hal tersebut para produsen motherboard AMD membatasi pilihan tegangan memory untuk menghindari rusaknya IMC pada prosesor. Lalu, bagaimana nasib memory memory DDR3 yang memiliki tegangan operasional diatas 1.65 volt ? Apakah masih bisa digunakan? Dalam percobaan yang dilakukan, penulis pernah menggunakan tegangan hingga 1.8 volt dalam jangka waktu cukup lama dan tidak mengalami degradasi pada prosesor atau hingga prosesor mati. Ternyata pengaruh tegangan memory secara tidak langsung mempengaruhi tegangan lainnya, terutama tegangan IOH (tegangan chipset atau IOH Core Voltage) dan QPI/ VTT Voltage. IOH Voltage memiliki nilai default 1.2 volt dan QPI/VTT Voltage memiliki nilai default 1.1 volt. Dalam percobaan, ternyata efek menaikkan nilai kedua tegangan ini sangat membantu kestabilan sistem terutama pada frekuensi memory tinggi dan tegangan memory yang tinggi. Penulis mengatur IOH Voltage pada 1.25 volt dan QPI/VTT Voltage pada 1.3 volt. Pada nilai ini diperoleh kecepatan DDR3-2000 dengan tegangan 1.74 volt dan berjalan stabil.

Kesimpulan
Overclocking pada platform Core i7 ini lebih menarik dibandingkan platform sebelumnya. Ada kesamaan yang kentara dengan overclocking pada platform AMD. Tentu saja karena keduanya menggunakan konsep arsitektur yang sama. Kecepatan prosessor tidak lagi menjadi kemutlakan dalam mendapatkan kinerja yang lebih, namun parameter lain seperti QPI Bus, Uncore Frequency dan tentu saja kecepatan memory menyumbang peranan yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Hasil overclocking yang ideal diperoleh dari kombinasi kecepatan prosessor, QPI Bus, Uncore Frequency, serta kecepatan memory. Komponen komponen ini saling terkait dengan erat, disinilah letak keunikan overclocking Core i7.


- Gambar brosur dalam pameran :

Notebook HP Pavilion dv8


posted by afry on

No comments


Laptop HP Pavilion dv8 hadir dengan kelengkapan processor mobile Intel Core i7-720QM 1.6GHz yang telah diumumkan di Intel Developer Forum (IDF) 2009. HP Pavilion dv8 memiliki cache L2 6MB, dengan paket memory 4GB plus dual harddisk 320GB 7200RPM. Laptop HP Pavilion dv8 juga memiliki display 18.4 inch HP Brightview Infinity, dengan resolusi 1920x1080 pixel. Untuk view content HD, HP menambah performance dengan grafis Nvidia GeForce GT 230M plus 1GB memory video dan port HDMI out untuk menyimpan content video HD ke layar yang lebih besar, termasuk ke TV.
Fasilitas lain yang ada di laptop terbaru HP ini seperti Gigabit Ethernet, WiFi (802.11 a/g/n), Bluetooth, 4 port USB 2.0, slot ExpressCard/54, port FireWire, VGA out, dan finer print reader. Ukuran keyboard juga tampak besar dipadu dengan keypad numeric. Mesin HP Pavilion dv8 ini akan dilengkapi dengan system operasi terbaru dari Microsoft Windows 7 Home Premium 64 bit, dan laptop ini akan diluncurkan di akhir bulan ini. Namun, sayangnya untuk harga laptop ini belum ada konfirmasi resmi dari HP.
Spesifikasi laptop HP Pavilion dv8 :
* Microprocessor : 1.6 GHz Intel Core processor i7-720QM dengan 6 MB Level 2 cache
* Memory : 4096 MB (1 x 4096 MB) — Up to 8 GB
* Video Graphics : NVIDIA GeForce GT 230 dengan 2815 MB (1 GB dedicated)
* Harddisk : 640 GB (2 x 320 GB) (7200 rpm)
* Multimedia Drive : Lightscribe Blu-Ray ROM with SuperMulti DVD±R/RW Double Layer
* Display : 18.4? Diagonal High Definition HP Ultra Brightview Infinity Display (1920 x 1080)
* Network Card : Integrated 10/100/1000 Gigabit Ethernet LAN
* Wireless Connectivity : Intel 802.11 a/g/n, Bluetooth
* Sound : Altec Lansing speakers with integrated subwoofer and with Dolby Home Theater
* Keyboard : Full size keyboard dengan integrasi keypad numeric dan 1 tombol Quick Launch
* Pointing Device : Touch Pad dengan tombol On/Off dan pad vertical Scroll Up/Down
* 1 Slot ExpressCard/54 (juga support ExpressCard/34)
* 5-in-1 integrated Digital Media Reader untuk Secure Digital cards, MultiMedia cards, Memory Stick, Memory Stick Pro, or xD Picture cards
* 4 USB 2.0
* 1 port VGA
* 1 konektor HDMI
* 1 konektor eSata + USB
* 1 konektor RJ45 ethernet
* 2 headphones-out
* 1 mic-in
* expansion port
* 1 IEEE 1394
* Port infrared remote control
* cable docking connector
* Dimensi : 43.6 cm (L) x 28.6 cm (W) x 3.37 cm (min H) / 4.37 cm (max H)
* Bobot : 4.06 kg
* Keamanan : integrasi finger print reader
* Power : 90 W AC Power Adapter
* Baterai : 8-cell Lithium-Ion (Li-Ion)

Perbedaan Core duo dan Core 2 duo


posted by afry on

No comments


Intel mengklasifikasikan prosesor untuk PC Desktop dan Notebook dalam tiga keluarga prosesor yaitu :
1. Intel Celeron
2. Intel Pentium
3. Intel Core

Core duo berarti dua inti prosesor dalam satu chip (rumah/kemasan prosesor) dan termasuk dalam keluarga prosesor Intel Core.
Pada PC Desktop dikenal dengan dual core dan ini terkadang disalahtafsirkan oleh pedagang komputer sebagai prosesor Core Duo.
Core Duo adalah teknologi terbaru (keluarga prosesor Intel Core) yang hendak diterapkan Intel bagi Notebook. Seiring perkembangan diadakan perbaikan/pengembangan yang menghasilkan Core 2 Duo. Sepertinya Intel berkeputusan untuk juga menggunakan teknologi Core 2 Duo pada PC Desktop. Sehingga PC Desktop saat ini bisa mengadopsi teknologi Core 2 Duo tanpa perlu mengalami fase Core Duo.
Kesimpulan umum
- Core Duo dan Core 2 Duo memiliki dua inti prosesor !
- Core Duo diciptakan untuk Notebook, seiring perkembangan diciptakan teknologi Core 2 Duo yang mana selain bisa digunakan untuk notebook juga bisa digunakan oleh PC Desktop.
- Tidak ada processor Core Duo untuk PC Desktop yang ada yaitu langsung Core 2 Duo, sebelumnya dua inti prosesor juga sudah pernah diterapkan pada PC Desktop yaitu pada keluarga prosesor Pentium diantaranya adalah Pentium Dual-Core dan Pentium D namun microarchitecture antara keluarga prosesor Intel Pentium dan keluarga prosesor Intel Core tersebut sangat jauh berbeda termasuk ukuran transistornya. Perbedaan tersebut mempengaruhi kinerja, tingkat kebutuhan energi/daya (wattage), dan panas yang dihasilkan. Pada Core 2 Duo kebutuhan energi dan panas yang dihasilkan jauh lebih kecil dibadingkan pada keluarga prosesor Intel Pentium yang berintikan dua prosesor.
Teknologi & Fungsi
Intel® Virtualization Technology (Intel® VT±)
Allows one hardware platform to function as multiple “virtual” platforms. For businesses, Intel VT Technology offers improved manageability, limiting downtime and maintaining worker productivity by isolating computing activities into separate partitions.
Intel® Trusted Execution Technology (Intel® TXT±)
Provides hardware-based mechanisms to help protect against software-based attacks and help protect the confidentiality and integrity of data stored or created on the system. It does this by enabling a trusted environment where applications can run within their own space, protected from all other software on the system.
Enhanced Intel Speedstep® Technology
Enhanced Intel Speedstep Technology allows the system to dynamically adjust processor voltage and core frequency, which results in decreased power consumption, which results in decreased heat production, which in turn allows improved acoustics because fans do not need to spin as quickly. Systems supporting Enhanced Intel Speedstep Technology require a compatible BIOS, a compatible operating system, and a compatible Intel processor.
Execute Disable Bit°
Intel's Execute Disable Bit° functionality can help prevent certain classes of malicious buffer overflow attacks when combined with a supporting operating system. Execute Disable Bit allows the processor to classify areas in memory by where application code can execute and where it cannot. When a malicious worm attempts to insert code in the buffer, the processor disables code execution, preventing damage and worm propagation. Replacing older computers with Execute Disable Bit-enabled systems can halt worm attacks, reducing the need for virus-related repairs. In addition, Execute Disable Bit may eliminate the need for software patches aimed at buffer overflow attacks. By combining Execute Disable Bit with anti-virus, firewall, spyware removal, e-mail filtering software, and other network security measures, IT managers can free IT resources for other initiatives. Enabling Execute Disable Bit functionality requires a PC with a processor with Execute Disable Bit capability and a supporting operating system.

Core 2 Duo
- Architecture: 65nm
- Memiliki beberapa fitur tambahan yang tidak terdapat pada Core Duo seperti :

* Intel® Wide Dynamic Execution: Enabling delivery of more instructions per clock cycle to improve execution time and energy efficiency.
* Intel® Smart Memory Access: Improving system performance by optimizing the use of the available data bandwidth.
* Intel® 64: Enables the processor to access larger amounts of memory. With appropriate 64-bit supporting hardware
and software, platforms based on an Intel processor supporting Intel 64 architecture can allow the use of
extended virtual and physical memory.

Spesifikasi Motheboard ASUS P4VP-MX


posted by afry on

No comments



dalam entri ini kami akan membahas spesifikasi dari motheboard asus p4vp-mx baik spesifikasi minimum ataupun maxsimumnya. berikut spesifikasinya:







CPU Support : Socket Type Socket 478

CPUs Supported : Intel Pentium 4 CPU/Celeron

Front Side Bus Speed (FSB): 533/400MHz

Form Factor : ATX

Chipsets : VIA VT8751A (P4M266A) VIA VT8235

BIOS : 3Mb Flash ROM, AMI BIOS, PnP, DMI2.0, WfM2.0, SM BIOS 2.3, ACPI

Memory : Number of Slots 2 x 184-Pin DIMM Sockets
Memory Type : DDR SDRAM
Maximum Memory: 2 GB

Storage : 2 x UltraDMA 133/100/66/33

Integrated Features : Audio : Realtek ALC655 6-channel audio CODEC

Network : LAN Integrated 10/100 Mbps LAN MAC + VT6103 PHY

Expansion Slots: 1 x AGP 4X (0.8V, 1.5V only), 3 x PCI

USB : Max. 6 USB2.0 ports

Other ASUS Special Features : ASUS MyLogo, ASUS EZ Flash, ASUS CrashFree BIOS 2

Back Panel I/O Ports : 1 x Parallel, 1 x Serial, 1 x PS/2 Keyboard, 1 x PS/2 Mouse, 1 x Audio I/O, 1 x VGA, 1 x RJ45, 4 x USB 2.0

Internal I/O Connectors: 1 x USB 2.0 connector support additional 2 USB 2.0 ports,1 x Game/MIDI port connector, 10 Pin Panel connector (IDE LED, Power LED, Power Switch, Reset), 3-1 Pin Power LED connector, 4 Pin System Warning Speaker Connector, Front Panel Audio connector, 20-pin ATX Power connector,CD / AUX audio in, CPU / Chassis FAN connectors

Dimensions (W x D): Unit 9.6 " x 8.9"